[Giornata 17] Roma 2-2 INTER: Handa yang Doyan Lakuin Mannequin Challenge

Sebelum “mewabahnya” beragam tantangan yang ada di TikTok, dulu ada sebuah tantangan yang begitu viral yang dilakuin di media sosial jadul seperti Facebook dan juga Twitter, yang bernama Mannequin Challenge. Sesuai namanya, tantangan yang diiringi lagu dari Rae Sremmurd berjudul Black Beatles ini, mengharuskan kita diam mematung layaknya sebuah mannequin (maneken).

Namun tantangan yang sudah lama berlalu tersebut, nyatanya masih “menyergap” Handanovic dalam kehidupannya. Ya, Handa nampaknya senang betul dengan tantangan tersebut, hingga masih doyan lakuin sampai saat ini, yang bahkan kebawa sampai pada pekerjaannya sebagai seorang kiper. Handa terlalu serius dan jauh menjalankan tantangan ini.

Lihatlah begitu banyak gol-gol yang bersarang ke gawangnya saat ini, karena doi terlalu menghayati peran menjadi seorang maneken. Kalau rekan-rekan setimnya marah, fans Inter murka, pelatih gigit botol sangking gregetnya, melihat Handa yang diam mematung padahal bola tengah meluncur menuju gawangnya, Handa pasti langsung berkilah bahwa doi sedang menjalani tantangan tersebut. Kena prank kalian semua, mungkin itu ujar Handa kepada rekan-rekan setimnya ketika kebobolan. Ashiiiiapppppppp.

Masker Kece Buat Kamu Interisti

Teranyar doi kembali melakukan mannequin challenge ketika Inter bersua Roma pada lanjutan pekan  ke-17 Liga Italia musim 2020/2021, terutama gol kedua yang dicetak Mancini di menit-menit akhir pertandingan yang membuyarkan kemenangan Inter yang udah di depan mata.

Handa yang Lagi-Lagi Jadi Maneken

Lihatlah tangan Handanovic, doi bahkan enggan untuk menjulurkan tangannya, untuk setidaknya berusaha menghalangi bola masuk ke dalam gawangnya. Doi seakan pasrah bahwa hidup, mati, rezeki, dan gawangnya yang kebobolan adalah takdir dari Yang Maha Kuasa. Doi lupa bahwa manusia juga tetap harus berusaha walau tetap Tuhan yang menentukan.

BACA JUGA: [Giornata 16] Sampdoria 21 INTER: Apa yang sebenarnya ada dalam kepala Conte?

Untuk gol pertama sebenarnya doi juga udah melakukan tantangan tersebut, namun masih bisa dimaklumi karena bola berada sangat jauh dari jangkauannya karena defleksi dari tendangan Pellegrini yang terkena kaki dari Bastoni. Ya boleh dibilang gol yang satu itu terjadi karena doi juga sudah mati langkah. Nggak bisa terlalu nyalahin doi.

Pertandingan lawan Roma, seharusnya Inter bisa mengambil poin penuh, setelah bagaimana respon Inter yang bagus di babak kedua setelah ketinggalan 1-0 di babak pertama, membuat Inter berbalik unggul menjadi 2-1.  Namun lagi-lagi Inter tidak membuat segalanya menjadi mudah, seperti slogan birokrasi di sebuah negara: “Kalau dapat dipersulit ngapain dipermudah?”.

BACA JUGA: [Giornata 15} INTER 62 Crotone: Sudah Saatnya Vidal Temani Kolarov di Bench

Selain Handa yang menjalani laku peran sebagai seorang maneken, pergantian pemain Conte pun kembali layak menjadi sorotan dalam proses mempersulit keadaan. Bagaimana Hakimi yang lagi on fire malah diganti sama Kolarov, kemudian Toro yang tengah berjuang abis-abisan diganti oleh Perisic, dan tentunya RG5 yang kembali masuk lapangan mengganti Vidal (kayaknya Conte kalau nggak mainin RG5 di tiap pertandingannya seolah ada yang ngeganjel).  Formasi pun berubah menjadi lebih bertahan, padahal waktu pertandingan masih cukup lama buat Roma bisa ngejar ketertinggalan. Roma berbalik menguasai jalannya pertandingan dan melancarkan beberapa peluang tambahan karena memang Inter sudah terlihat ingin bertahan saja dan sesekali berusaha mencuri peluang melalui serangan balik. Dan ya, puncaknya pada menit ke-86 akhirnya Roma berhasil menyamakan kedudukan, dan Inter juga beruntung nggak kebobolan lagi, melihat sebenarnya Roma udah mendapat momentum untuk membalikkan keadaan.

Pertanyaan yang menggema terkait pergantian pemain yang dilakukan Conte selain perihal pemilihan pemain pengganti yang sebenarnya sudah diprediksi nggak bisa berbuat banyak, yakni kemanakah Sensi?. Doi yang mulai terlihat kembali menuju performa seperti awal masuk ke Inter, kembali nggak dimainin. Jika ketika bentrok dengan Sampdoria alasannya lapangan yang busuk, takut doi kembali cedera, lalu untuk pertandingan lawan Roma ini apa lagi alasannya?, apakah lapangannya yang terlalu baguskah?. Bayangkan kamu punya pemain bagus, tapi kamu lebih memilih memainkan pemain-pemain yang nggak jelas apa yang dilakuinnya di lapangan.

Masker Kece Buat Kamu Interisti. Tetap Aman dan Tetap Gaya
(Order ke Nomor WA: 0877 8561 8005)

Sensi sangat pantas menggantikan Vidal, yang membuang dua peluang emas pada pertandingan tersebut. Satu peluang emas di babak kedua ketika sudah unggul 2-1, harusnya dapat “menghabisi” pertandingan, namun apa daya doi malah lebih memilih menendang rumput ketimbang bola. Walau secara keseluruhan permainan Vidal pada pertandingan tersebut bisa dikatakan tidak terlalu buruk, namun jika tersedia pemain yang lebih baik ketimbang doi, kenapa gak mainin aja sih pemain tersebut?.

Nasi sudah menjadi bubur. Pertandingan sudah berakhir, dan Inter gagal kembali merapatkan jarak dengan Milan, malah makin melebar menjadi 3 poin. Sekarang hanya berharap saja, Conte mendapat secercah ilham terkait pemilihan pemain inti dan penggantinya di sisa musim ini, sedangkan untuk Handa, kayaknya kita perlu membuat viral tantangan baru misalnya tantangan Batman terbang atau Shaolin Soccer Keeper, sehingga Handa bisa berhenti menjalani peran sebagai maneken dan beralih menekuni tantangan baru tersebut.

Buat kamu interisti yang senang nulis, bisa banget mejeng tulisannya di website ini. Persyaratannya dapat dilihat pada link berikut: NULIS TENTANG INTER

Tagged , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat